Bau Busuk Akibat Kematian Massal Ikan Mulai Tercium di Sekitar Danau Maninjau

    Bau Busuk Akibat Kematian Massal Ikan Mulai Tercium di Sekitar Danau Maninjau

    AGAM - Aroma tidak sedap mulai tercium dari bangkai ikan Karamba Jaring Apung (KJA) di Kawasan Danau Maninjau, Kecamatan Tanjung Raya, menyusul kematian massal ikan budidaya petani yang terjadi beberapa hari terakhir.

    Salah seorang pengendara yang melintas, M Fadillah mengatakan, aroma tidak sedap ini tercium di jalan provinsi Lubuk Basung - Bukittinggi tepatnya di Nagari Koto Malintang. "Tercium sampai ke jalan padahal radiusnya hampir 1 kilometer, " ujarnya Selasa (15/2/2022).

    Hal senada juga diungkapkan salah seorang warga yang ditemui Wartawan di sekitar dermaga di nagari setempat. Dikatakannya, bau busuk beserta amis ini sudah tercium 2 hari terakhir tepatnya 3 hari semenjak peristiwa pertama kali kematian massal ikan. "Sudah tiga hari terakhir, bahkan lewat saja saya mau mual, saat ini dermaga sudah sepi, tidak ada aktivitas, " katanya.

    Ia berharap kondisi tersebut harus cepat disikapi oleh pemerintah daerah sebelum bau bangkai ikan semakin meluas dan bisa berdampak kepada kesehatan masyarakat. "Kita berharap pemerintah segera turun tangan, ini sangat berbahaya jika dibiarkan, " ulasnya.

    Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan Dan Ketahanan Pangan (DPKP) Agam, Rosva Deswira mengatakan, kematian massal terpantau terjadi di KJA milik petani di Nagari Koto Malintang dan Duo Koto Sabtu-Minggu (12-13/2/2022). "Ada dua nagari yang terdampak yaitu Koto Malintang dan Duo Koto. Saat ini sedang masih dalam pendataan penyuluh perikanan, " ujarnya.

    Dikatakannya, peristiwa kematian massal ikan ini merupakan peristiwa yang pertama kali di tahun 2022. Hal itu dipicu kondisi cuaca buruk yang terjadi sepekan terakhir.

    "Curah hujan disertai angin kencang yang bertiup dari perbukitan ke danau memicu sediment di dasar danau naik ke permukaan, ini membuat kadar oksigen di air berkurang, " jelasnya.

    Selain itu, kebiasaan membuang bangkai ikan ke permukaan danau juga bisa memperparah kondisi air yang juga dapat memicu kematian dalam jumlah yang lebih besar lagi.

    "Kami sudah meminta kepada petani KJA untuk tidak membuang bangkai ikan ke danau. selain itu segera memanen ikan yang sudah berukuran besar dan memindahkan ikan yang masih kecil ke kolam darat, " tutupnya.(**) 

    Afrizal

    Afrizal

    Artikel Sebelumnya

    PT.AMP Plantation dan Polres Agam Targetkan...

    Artikel Berikutnya

    Masjid Taqwa di Kabupaten Agam-Sumbar hangus...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Tim SSDM Polri Gelar Kegiatan Trauma Healing Berupa Kegiatan Yasinan bagi Korban Terdampak Banjir Lahar Dingin Marapi
    Banyak Kalangan Berharap Kasus Karen Diputus Hakim Berdasarkan Keadilan dan Ketuhanan yang Maha Esa
    Rasyidin Kabur, Saat Klarifikasi Tuduhan Penyelewengan Dana  Komite Oleh Kepala  Sekolah Tidak Terbukti
    Wujud Kepedulian Terhadap warga, Persit KCK Cab.LVIII Dim 0304/Agam Berikan Bantuan Sembako
    Jumat Berkah, BM Kembalikan Formulir Penjaringan Bacalon Bupati Pessel di Partai Gerindra

    Ikuti Kami